Kompang ialah sejenis alat musik tradisional yang paling popular bagi masyarakat Melayu. Ia tergolong dalam kumpulan alat muzik gendang. Kulit kompang biasanya diperbuat daripada kulit kambing betina.
Kompang berasal dari suatu jenis musik Arab yang dibawa oleh pedagang India-Arab Muslim ke kawasan Melayu yang masuk pada zaman kesultanan Melaka, tepatnya sekitar abad ke-13. Kebudayaan Kesenian dan Pariwisata Provinsi Riau, kompang melayu Bengkalis Riau berasal dari Johor Malaysia, tepatnya daerah Kampung Jawa daerah Moar. Sejak tahun 1940-an, kompang ini sudah berkembang di daerah Bengkalis yang dulunya masih menyatu dengan Siak.
Kompang berfungsi untuk beberapa kegiatan penting di antaranya:
Mengisi acara pertunjukan kesenian untuk peringatan hari besar
Menjadi iring-iringan muik ada acara-acara tradisi seperti pernikahan yang dilanjutkan dengan tepuk tepung tawar,
Menjadi musik yang ditabuh pada kegiatan khitanan,
Menjadi alat musik dan suguhan penampilan untuk acara resmi penyambutan tamu yang datang di masyarakat maupun secara resmi di pemerintahan
Mengiringi alunan musik pembacaan shalawat dan al barjanji
Menjadi tabuhan musik iring-iringan di perayaan hari besar Islam seperti Isra’ Mi’raj dan Maulid Nabi.
Menjadi musik acara pertunjukan kesenian khas Melayu, dll.
Pada tradisi pernikahan Melayu, musik kompang digunakan sebagai pengiring prosesi pernikahan. Iring-iringan penyambutan rombongan mempelai biasanya menggunakan alat kompang.
Berkembangnya dan Maraknya Alat musik Tradinasional Kompang yang beredar di wilayah Riau khususnya di wilayah Siak Sri indrapura,yang mana di siak semdiri Kompang sudah menjadi musik daerah
Maka sebagain di kampung kampung yang berada di Kecamatan siak ketika ada acara pernikahan,hajatan dll selalu identiknya mengunakan kompang berentak melayu ini.
Tepatnya di awal tahun 2021 para pengurus Mushola Al Mustaqim Dusun Paret baru Kampung langkai kecamatan siak kabupaten siak memenangkan Pawai MTQ dan Uang saku/hadiah dari kegiatan Pawai MTQ, dengan adanya uang tersebut pengurus sepakat membeli alat Musik Kompang serta membentuk organisasi Persatuan kompang agar ada manfaatnya dengan melatih Anggotanya yang beranggotakan 13 orang dikarenkan di Lokasi Dusun paret baru tersebut belum ada kompang melayu,dengan memangil Tuan Guru/pelatih yang bernama Pak Saud & anaknya suwarto kebetulan tuan guru tersebut ialah pemain musik Kompang melayu lama yang berada di Kawasan Siak Sri Indrapura yang sampai sekarang juga masih aktif di kompang Dusun Belantik kampung langkai kecamatan Siak,
Dengan beriringnya waktu maka berpotensilah Anggota kompang yang baru di bentuk dari pengurus mushola Al mustaqim,maka dari itu terbentuk juga Group Kompang Al Mustaqim yang di ambil dari sebuah nama Mushola Al mustaqim paret baru.
Kami segenap Pengurus Kompang yang sudah terbentuk di tempo hari itu,juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Tuan Guru Pak Saud & Suwarto,kepada Pak Penghulu Sugiono selaku penghulu Kampung Langkai dan semua pihak pihak yang telah mensupoort kami sehingga dari Awal sampai kini terbentuklah Group Kompang Al Mustaqim yang siap mengiring acara arakan pernikahan,tepuk tepung tawar,pawai,dsb
Semoga kita semua bisa selalu mensuport acara kegiatan dan tidak menghilangkan adat Istiadat/Budaya Setempat
Lestarikan budaya.karna Indahnya Indonesia kita yaitu dengan keberagaman Budaya
Komentar